Jumat, 28 November 2008

Membaca Rintik Hujan


Ketika kemarau datang, maka nyanyian sejuk akan hilang dari halaman rumah kita...
Kulit hitam legam yang bosan dengan matahari...
Nyanyian cinta hanya tersangkut di pohon kurma yang mulai berbunga...

Dulu, waktu kau hadir di buku diariku.., Aku sangat bersyukur
karena diariku tertulis dengan tinta emas namamu..
Tapi kini.., jika kertas yang pernah ada namamu Ku sobek.., maka tak apa-apa.

Kau tau kenapa.., karena dulu kau hadir bersama hujan dan membuatku berselimut dingin yang nyenyak..
Dan merasa tentang sebuah kedamaian

Namun kini..
kau menguap
dan entah apa yang terjadi..


Aku menunggu.., Aku menunggu...,
Untuk membaca rintik hujan kembali..
Walaupun hanya rintik gerimis...

1 komentar:

tova mengatakan...

kayak dukun aja bisa baca rintik hujan,hehehehe
ntar tak promosiin al selain pinter debat n nulis puisi tapi juga berprofesi sebagai dukun...
ketik reg dukun kirim ke 081343430878
dijamin ramalan yang anda terima NGAWUR 100% n langsung dari hp wong edan